TOMAT BASAH - Dihalaman Sekolah SMA di kota Kabupaten ,kerumunan para Siswa/i masih terlihat di depan papan pengumuman,bersorak dan lompat lompatan menunjukan kegembiraan mereka. Ya… hari ini adalah hari keluarnya hasil ujian akhir. Yang menandakan bagi mereka untuk meninggalkan seragam Abu abunya dan mengganti sebutan Siswa SMA dengan nama MAHASISWA.
Di koridor sekolah nampak berjalan seorang Siswa dengan langkah gontai, seakan tidak peduli dengan keadaan di sekelilingnya…… Yoyok….namanya Siswa terpandai dan banyak di sukai oleh kaum hawa karna kepandaian dan postur tubuh yang ideal,wajah bersih dan murah senyum.
Entah kenapa di hari yang bahagia ini kelihatan wajah Yoyok begitu murung dan tid’ak bersemangat, dan tidak ada senyuman yang menghiasai wajahnya.
“Yok…… Selamat ya…..eh kamu mau melanjutkan kemana…? “ tiba tiba Tantri dan geng nya telah berada di belakang Yoyok.
Bersama Tantri ada Mira,Era mereka merupakan sahabat karib dan selalu minta bantuan Yoyok dalam hal pelajaran.
Yoyok menoleh
“mmmm….belum tahu…..mungkin Aku tidak melanjutkan Kuliah….” sahut Yoyok dengan nada sedih, namun ada segaris senyum terpaksa di bibirnya
Yaa…senyum itu yang selalu di harapkan oleh Mira, yang semenjak semester I kelas tiga diam diam menyukai Yoyok atau dapat disebut dengan Cinta yang terpendam.
“Alahhh kamu Yok….. becanda aja…..eh ya…besok kerumah ku ya, ada selamatan kelulusanku….aku tunggu ya…Awas klo gak datang”…cerocos Mira.
Belum sempat Yoyok menjawab ketiga mahkluk cantik itu telah berlari mengejar teman teman yang lain sembari mengeluarkan sebotol cat semprot dari masing masing tasnya.
Dibawah rimbun bambu Yoyok duduk sambil memandang Dina yang lagi mencuci di aliran sungai yang membelah desa mereka. Dina merupakan anak seorang kepala desa yang setahun ini telah menjadi pacar Yoyok. Tidak seperti gadis desa lainnya Dina memiliki kulit yang bersih dan payudara yang dapat para pria meneteskan air liurnya dan pantat yang bahenol, di tambah rambut panjang yang hitam.
Dina tidak melanjutkan kuliahnya walaupun secara ekonomi tidak ada halangan untuk itu, yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan sosial Yoyok. Secara umur Dina lebih tua dari Yoyok 1 tahun namun bila di lihat dari sisi fisiknya tidak akan kelihatan.
“Yok…kapan mau beli formulir pendaftaran kuliahnya…? “ Dina yang telah selesai mencuci ikut duduk di samping Yoyok.
“2 hari lagi baru dibuka pendaftarannya, rencana besok Aku pergi membelinya, mungkin 2-3 hari aku di kota untuk sekalian mengembalikan formulirnya” jawab Yoyok sambil memandang Dina yang masih memakai kain basah yang hanya menutupi setengah dadanya dan betis putihnya.
“mmmm dua hari ya…… “ Dina mengulang dengan nada yang kecewa.
“Ya…aku usahakan secepatnya untuk kembali, karna di kota pun aku belum tau untuk menginap dimana, mungkin nanti aku pergi sama sama dengan teman tem …..
cuppppp.. sebuah ciuman mendarat mulus di pipi Yoyok Yoyok menoleh ke kiri…
Dina dengan tersenyum manis yang menampakan deretan gigi putihnya berada sangat dekat dengan wajah Yoyok, hembusan nafas Dina terasa hangat di wajah Yoyok…
“ Jangan lama lama ya….Aku pasti kangen bila gak ngelihat kamu………”
Yoyok menutup bibir tipis Dina dengan sebuah ciuman lembut…..mengulum dan menghisap bibir itu, begitu lembut,,,,. Dina membalas kuluman itu dengan membuka bibirnya dan berusaha untuk mempermainkan lidahnya untuk dapat masuk kemulut Yoyok.
“mmmhhh,mmmmh…. suara kecipak pertemuan kedua mulut itu semakin mengalahkan suara aliran sungai.
Semakin lama tubuh Dina terdorong oleh desakan tubuk Yoyok yang membuat Dina rebah ke reremputan, tanpa menghiraukan gatal di punggung nya yang terkena rerumputan Dina melingkarkan lengan nya ke tengkuk kekesihnya dan menekan sehingga membuat Yoyok menghimpit tubuh Dina.
Lama ciuman itu berhenti dengan nafas yang mulai memburu Yoyok menarik bibir nya dan meneruskan dengan ciuman mengarah ke arah leher Dina…
Yang membuat Dina mendesah. .mmmmmmh mmmhmhh ….
Penuh perasaan Yoyok bibir Yoyok menyusuri leher jenjang…dengan jilatan di bagian bawah telinga Dina membuat Dina semakin keras mendesah…. oohhhhh mmmmmmhhhhh…
Dan membuat tubu Dina melengkung ke atas sehingga tanpa di sadari paha nan putih mulus bak pualam tersimbah ….
“ oohhhmmm mmmmmhmmhhhhh …” erangan Dina saat tangan kanan Yoyok dengan lembut mendarat di payudara yang semakin mengeras…
ya..memang Dina tidak memakai bra sehingga memudahkan tangan Yoyok meremas dan menjepit putting susu nya……
Bibir Yoyok kembali beraksi dengan mencium payudara sebelah kiri , dan memainkan putingnya dengan ujung lidahnya.
“ Ohhhhmmmm……..oohh ooh
“ sluuuurp mmmssh ……
Keduanya terengah engah…seperti mendaki bukit yang tinggi, namun pendakian belum berakhir…
Dengan bertumpu pada tanah, Dina mengangkat pinggulnya,,dan hal ini membuat tubuh Yoyok semakin tepat berada di atas nya, kemaluan Yoyok tepat berada di atas memek Dina, namun masih terpisah dengan 2 lapis kain,
Mulut Yoyok tak henti hentinya mengulum pepaya kampung nan ranum, kiri kanan tidak satu inchi pun di lewati oleh kuluman dan gigitan kecil mulutnya.
Dinapun tak tinggal diam. Tangan nya yang bebas bergerak mengelus punggung dan semakin turun ke arah pantat Yoyok dan menarik karet celana bola yang di pakai Yoyok.
Dengan sedikit mengangkat tubuhnya dan tanpa melepaskan kenyotan di susu Dina, tarikan Dina tersebut membuat celana tersebut melorot ke lutut dan hanya dengan sedikit tekanan dengan kakinya celana tersebut terlepas dan meninggalkan sepotong celana dalam yang telah sesak terisi penis Yoyok.
Dengan kembali mengangkat pinggulnya Dina mendesak keatas sehingga vagina nya menempel pada penis Yoyok.. Terasa keras dan mengganjal di belahan vaginanya.
“ …oohmhmmhm …shshshssmmm….” rintihan Dina bersamaan dengan lepasnya kuluman mulut Yoyok pada susu kirinya.
Semakin sering nya gesekan antara vagina dan penis walaupun masih di batasi oleh lapisan celana dalam masing, membuat belahan vagina Dina tercetak jelas dengan basah yang pada bagian depannya,
Tiba tiba Yoyok berguling ke arah kiri Dina,,,melepaskan himpitan pada tubuh Dina, namun….Dina tak tinggal diam secepatnya berguling menghimpit tubuh Yoyok.
Dan menciumi leher Yoyok….. terus ke bawah,,dan bermain main di putting susu Yoyok.
Sedangkan tangan Yoyok telah melepas celana dalamnya, yang menampakan penis yang berdiri tegak dengan lelehan cairan putih di atasnya.
Tangan Yoyok yang bebas kembali meremas pantat Dina, mengelus dan berkeliaran di bagian pinggul Dina, semakin membuat Dina menekan kebawah, namun tiba tiba Yoyok mengangkangkan kakinya sehingga semakin membuat vagina Dina menekan penisnya tepat di belahan vaginanya.
“ooooohhhh…. mmsshhhhh…..” Dina semakin menekan tubuhnya ke Yoyok.
Dengan kepala tertengadah membuat susu Dina tergantung di wajah Yoyok yang sekonyong konyong kembali melumat habis, dan menyodot susu tersebut..
“oooooohhhhhh……..”
Dan dengan merapatkan kedua belah pahanya penis Yoyok semakin terjepit, dan semakin terasa menekan di vaginanya. Membuat Dina merasa benda tumpul tersebut menusuk nusuk vaginanya.
“mmmshshhshs….. ooohmhmmh “
Namun…….. tangan Yoyok kembali meremas susunya dan mendorong keatas membuat terlepasnya jepitan tersebut…..
Dan mulut Yoyok terus menyusuri susu turun,,,semakin turun kerah perutnya…membuat Dina semakin terduduk di dada Yoyok… Diiringi dengan tarikan di pinggul Dina membuat tubuh Dina terdesak semakian keatas dan membuat Dina semakin mengangkangi tubuh Yoyok.
Tercium Aroma khas oleh Yoyok…. Beberapa Cm di depan Yoyok terpampang vagina tembem yang masih di tutupi celana dalam,,,,basah dan beberapa helai rambut yang keluar di kiri kanannya.
Tangan Yoyok mengelus belahan vagina yang tercetak di celana dalam, basah…… bukan karna air sungai…namun terasa berlendir….. jari Yoyok menerobos dari samping dan merasakan bibir vagina yang kiri yang semakin tebal dan licin…
“ooooohhhhhh…..mmmmmhhhh “ rintihan Dina.
Saat jemari Yoyok mengelus bibir vaginanya disertai dengan Ciuman di pangkal pahanya…
“ohhhhhhhhh…..mmhhhhhsssss”….
Secepat kilat Dina berdiri dan melorotkan celana dalamnya sampai ke lutut dan kembali berjongkok ..
memberikan vaginanya tepat di wajah Yoyok.
Yoyok dengan sigapnya menahan pinggul Dina, sehingga vagina Dina tidak menekan pada wajahnya, namun terhalang oleh tangannya.
Dan……….vagina yang merah merona….berlendir dengan lobang ping terpampang sangat dekat …..
Dipandangi dan dengan lembutnya Yoyok menyibak rambut rambut halus……. yang menutupi sebagian lobangnya…..
Tanpa merasa jijik belahan yang yang terpampang di jilat dari bawah sampai ke bagian atas yang ada sedikit gundukan…
“slllllmmrrrrmmmttt………’ lidah Yoyok kembali menjilat
“ohhmmmmmsss..s..ssh h…..”
Bergetar lutut Dina menerima ciuman ini…… dengan bertopang tangan pada paha Yoyok kembali Dina sedikit mengangkat pinggulnya, dan hal ini memberi celah untuk Yoyok bernafas,dan kembali lidah Yoyok menerobos masuk kedalam lobang yag semakin basah…
“ oh..oh….mmmmhhh sssss” kelihatan urat urat Dina menegang menahan sesuatu yang mau meledak.
Dan kembali Yoyok menyapu gundukan kecil,,
“yeah……oohhhhh sshhhh di situ,,,,,,,enak sekalli………….”
‘oooohhhhh…ohhhhmmsshhhhhhh”
Seperti orang kepedasan rintihan Dina sambung menyambung…….
Dan kembali Dina membalikan badannya sehingga kepala nya menghadap ke tiang kokoh milik Yoyok yang telah basah pada ujungnya..
Dan mulut mungil dengan bibir tipisnya Dina mulai menciumi batang tersebut. Dengan ujung lidahnya di jilat mulai dari pangkal sampai ke ujung…..lembut dan lambat….
‘hhmmmmmmhhhhhhhh……” Yoyok mengeram…saat mulut Dina mulai memasukan penis Yoyok…
“ooooohhhhhhh…smmhshssssss”
Lidah Yoyok yang tidak henti menari nari di vagina Dina membuat, Dina semakin tidak karuan gerakannya, dan saat lidah Yoyok menerobos masuk ke lobang vagina nan sempit
‘oooohhss.s…mmmmmmm…huuuuuuuaaaaa”
“Aku mmmauu keluarrrrrrrrr…… “ Dina bergetar dan tegang..menandakan telah terjadi ledakan orgasme…pada diri Dina….
Dengan senangnya Yoyok menerima kucuran Air yang keluar dari vagina Dina dan terus mengalir membahasi dagunya..
“mmmmsssruuttt…..t” jilatan Yoyok kembali memecah belahan vagina Dina, yang semakin asik dengan memasukan penis Yoyok kedalam mulutnya.
“mmmmsshhhh ohhhhhhhhhhhhhh…………..”. Yoyok kembali mendesis saat ujung lidah Dina menyentuh dan berputar putar pada lobang penis nya.
Bibir mungil Dina kembali menelan penis Yoyok namun hanya setengah saja sambil sedikit mengenyot dan melilitkan lidahnya pada ujung penis Yoyok…..
“ooooohhhhhhssss. Mau keluar say…….” rintihan Yoyok pelan…..
Tanpa menghiraukan Yoyok, Dina semakin kencang mengeluar masukan penis di mulutnya.
Dan di selingi dengan memasukan semua penis Yoyok sehingga menyentuh tenggorokannnya.
Hal ini membuat Yoyok semakin belingsatan..
“ohhh……shhhhhh mmmmmmm”…Yoyok menegang dan mengangkat pinggulnya, kakinya semakin menegang dan……semburan hangat mengucur deras di mulut Dina..
“ooohhhhhhhhhhhhhhh…….ssshhhmsmsmshhhh” Yoyok mendesis dengan kaki menegang…
dan…”prang…….!!!”
Kaki Yoyok menendang Ember cucian Dina sehingga mengelinding dan jatuh ke sungai.
Dina secepatnya berdiri dan Yoyok berlari mengejar cucian Dina yang hanyut, dengan penis yang masih menegang dan lelehan sperma di pahanya Yoyok menyebur ke sungai.
Sedangkan Dina merapikan kain yang telah tidak karu karuan , dan memakai baju kaos menutupi dadanya yang telah penuh cap bibir di susunya bekas ciuman Yoyok
0 comments:
Post a Comment